Sejarah Kota Semarang
Semarang sebagai salah satu kota di
Indonesia yang memiliki sejarah panjang, terutama bagi sejarah
kependudukan Belanda di Indonesia dengan berbagai peninggalannya saat
ini menjadi satu tujuan wisata budaya yang menarik bagi para wisatawan,
terutama, juga bagi seorang arkeolog.
Dikutip dari blog pribadi, Semarang
banyak sekali memiliki bangunan sejarah yang patut diketahui. Namun,
mengenal Semarang harus mengetahui juga bagaimana sejarah panjang kota
ini terbentuk. Berikut sejarah kota Semarang
Menurut data yang didapat dari situs
internet wikipedia.org, sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad
ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi
Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah
tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat
gugusan pulau-pulau kecil.
Akibat pengendapan, yang hingga sekarang
masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk
daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan
demikian dahulu merupakan laut.
Pelabuhan tersebut diperkirakan berada
di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan,
tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat
pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang
sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong
(Gedung Batu).
Selain itu dari sumber yang sama
mengenai sejarah penamaan kota semarang serta awal mula kependudukan
belanda dikota tersebut yakni berawal pada akhir abad ke-15 M, yakni
adanya seseorang yang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai
Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam
dari perbukitan Pragota.
Dari waktu ke waktu daerah itu semakin
subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang
(bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah
itu menjadi Semarang.
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi
kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I.
Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar
Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran
II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan
Pandanaran).
Di bawah pimpinan Pandan Arang II,
daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat,
sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena
persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk
menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten.
Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang
Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan
dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun
954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan
Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota
Semarang.
Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II
dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai
pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari
pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas.
Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I
menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena
telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi
menjadi kota msilik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Pada masa kependudukan belanda itulah
semarang tumbuh menjadi satu kota pesisir yang pada masa itu dianggap
sebgai kota dengan pertumbuhan yang maju pesat dengan segala
pembangunannya.
Hasil dari pembangunan kota tersebut
hingga kini masih dapat kita lihat dan rasakan dalam bentuk bangunan-
dengan gaya arsitektur belanda serta beberapa bangunan yang mendapat
pengaruh dari kebudayaan cina. Bangunan tersebut antara lain yakni
gereja bledug serta bangunan-bangunan sekitar yang terdapat di Jl.
Letjend. Suprapto, Klenteng Sam Po Kong, Bangunan Lawang Sewu, serta
Stasiun Kereta Ambarawa.
Original Posting : Seputar Kota Lama Semarang
Sumber : harriyadi.blog.ugm.ac.id
Foto : www.facebook.com/semarangku
Sumber : harriyadi.blog.ugm.ac.id
Foto : www.facebook.com/semarangku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar